Lirik,
Lumpur Challenge
Jadi tontonan, jadi bahan cemoohan,
Keringat bercampur lumpur, jadi hiburan.
Tangan mengemis, layar yang memihak,
Tapi jiwa mereka, siapa yang peduli nasibnya?
Dunia maya, semakin gila,
Rasa malu dibuang percuma.
Semua demi angka, semua demi cuan,
Manusia berubah jadi tontonan.
Hey, lihatlah! Mandi lumpur di layar kaca,
Harga diri dijual begitu saja.
Apa semua ini benar berharga?
Atau cuma sandiwara belaka?
Mereka bilang ini pilihan hidup,
Tapi siapa yang tentukan garis nasib?
Di balik layar, ada tawa sinis,
Siapa peduli, semua cari untung manis.
Siapa salah, siapa yang benar?
Gila konten, hidup jadi samar.
Di tengah lumpur, mereka tertawa,
Tapi di hati, kosong terasa.
Hey, lihatlah! Mandi lumpur di layar kaca,
Harga diri dijual begitu saja.
Apa semua ini benar berharga?
Atau cuma sandiwara belaka?
Jadi tontonan, jadi bahan cemoohan,
Keringat bercampur lumpur, jadi hiburan.
Tangan mengemis, layar yang memihak,
Tapi jiwa mereka, siapa yang peduli nasibnya?
Dunia maya, semakin gila,
Rasa malu dibuang percuma.
Semua demi angka, semua demi cuan,
Manusia berubah jadi tontonan.
Hey, lihatlah! Mandi lumpur di layar kaca,
Harga diri dijual begitu saja.
Apa semua ini benar berharga?
Atau cuma sandiwara belaka?
Mereka bilang ini pilihan hidup,
Tapi siapa yang tentukan garis nasib?
Di balik layar, ada tawa sinis,
Siapa peduli, semua cari untung manis.
Ingatkah ini pilihan hidup,
Tapi siapa yang tentukan garis nasib?
Di balik layar, ada tawa sinis,
Siapa peduli, semua cari untung manis.